Minggu, 04 Desember 2022

Pengertian Kehamilan

 


1.      1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dihitung dari fertilisasi hingga lahirnya bayi kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu (10 bulan atau 9 bulan). Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu (minggu ke-0 hingga minggu ke-12), trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga minggu ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga minggu ke-40) (Prawirohardjo, 2014).

2.     2. Tanda-tanda kehamilan

Menurut ( suryati,2011) secara klinis tanda-tanda kehamilan dpaat dibagi dalam tiga kategori besar yaitu :

a.       Tanda tidak pasti hamil

1)      Amenorhea (terlambat datang bulan)

Kehamilan menyebabkan dinding dalam uterus (endometrium) tidak dilepaskan sehingga amenorhea atau tidak datang haid dianggap sebagai tand a kehamilan. Namun, hal ini tidak dapat dianggap sebagai tanda pasti kehamilan karena amenorrhea dapat juga terjadi pada beberapa penyakit kronik, tumor-hipofise, perubahan faktor-faktor lingkungan, malnutrisi dan yang paling sering gangguan emosional terutama pada mereka yang tidak ingin hamil atau malahan mereka yang ingin sekali hamil (dikenal dengan pseudocyesis atau hamil semu).

2)      Mual dan muntah

Merupakan gejala umum mulai dari rasa tidak enak sampai muntah yang berkepanjangan dalam kedokteran sering dikenal morning sickness karena munculnya sering kali pagi hari. Mual dan muntah diperberat oleh makanan yang baunya menusuk dan juga oleh emosi penderita yang tidak stabil. Untuk mengatasinya penderita perlu diberi makanan-makanan yang ringan, mudah dicerna dan jangan lupa menerangkan bahwa keadaan ini masih dalam batas normal orang hamil. Bila berlebihan dapat pula diberikan obat-obatan anti muntah.

3)      Mastodinia

Adalah rasa kencang dan sakit pada payudara disebabkan payudara membesar. Faskularisasi bertambah asinus dan ductus berpoliferasi karena pengaruh estrogen dan progesterone.

4)      Quickening

Adalah persepsi gerakan janin pertama biasanya disadari oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu.

5)      Gangguan kencing

Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing malam, disebabkan karena desakan uterus yang membesar dan tarikan oleh uterus ke cranial.

6)      Konstipasi

Konstipasi ini terjai karena efek relaksasi progestron atau dapat juga karena perubahan pola makan.

7)      Perubahan warna kulit

Perubahan ini antara lain cloasma yakni warna kulit yang kehitaman pada dahi, punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi, terutama pada wanita dengan warna kulit gelap.

8)      Perubahan payudara

Pembesaran payudara sering dikaitkan dengan terjadinya kehamilan, tetapi hal ini bukan merupakan petunjuk pasti karena kondisi serupa dapat terjadi pada pengguna kontrasepsi hormonal, penderita tumor otak atau ovarium, pengguna rutin obat penenang, dan hamil semu (pseudocyesis).

9)      Mengidam (ingin makanan khusus)

Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu, terutama pada trimester pertama.

b.      Tanda-tanda kemungkinan kehamilan (Dugaan Kehamilan)

1.      Perubahan pada uterus

Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan konsistensi. Uterus berubah menjadi lunak bentuknya globular.

2.      Tanda piskacek’s

Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran tertentu.

3.      Suhu basal

Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2 – 37,80 C adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan. Gejala ini sering dipakai dalam pemeriksaan kemandulan.

4.      Perubahan-perubahan pada serviks

Pada perubahan ini terdapat tanda hegar ( berupa pelunakan pada daerah itsmus uteri, sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan uterus mudah difleksikan), dan tanda chadwick ( yaitu adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan).

5.      Pembesaran abdomen

Pada saat itu uterus telah keluar dari rongga pelvis dan menjadi organ rongga perut.

6.      Pemeriksaan test biologis kehamilan

Pada pemeriksaan ini hasilnya positif, dimana kemungkinan positif palsu.

c.       Tanda pasti kehamilan

1.      Denyut jantung janin (DJJ)

Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18. Dengan stetoskop ultrasonic (Doppler), DJJ dapat di dengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke 12.

2.      Gerakan janin dalam rahim

Gerakan janin juga bermula pada usia kehamilan mencapai 12 minggu, tetapi baru dapat dirasakan oleh ibu pada usia kehamilan 16-20 minggu karena usia tersebut, ibu hamil dapat merasakan gerakan halus hingga tendangan kaki bayi diusia kehamilan 16-18 minggu.

3.      Kerangka Janin

Kerangka janin dapat dilihat dengan menggunakan foto rontgen maupun USG.

 

3.     3.  Hormon-hormon kehamilan

Menurut Saryono (2010) hormone adalah zak kimia (biasa disebut bahan kimia pembawa pesan) yang secara langsung dikeluarkan ke dalam aliran darah oleh kelenjar-kelenjar, dan pada kehamilan hormon membawa berbagai perubahan, terpusat pada berbagai bagian tubuh wanita. Hormon yang paling berkaitan dengan kehamilan adalah:

a.       Estrogen

Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan pada akhir kehamilan kadarnya kira-kira 100 kali sebelum hamil.

b.      Progesterone

Produksi produksi progesteron bahkan lebih banyak dibandingkan estrogen, pada akhir kehamilan produksinya kira-kira 250 mg/hari.

c.       Human chorionic gonadotropin (HCG)

Puncak sekresinya terjadi kurang lebih 60 hari setelah konsepsi, fungsinya adalah untuk mempertahankan korpus luteum.

d.      Human Plasenta Lactogen (HPL)

Hormone ini diproduksi terus naik dan pada saat aterm mencapai 2 gram/hari. Ia bersifat dabetogenik, sehingga kebutuhan insulin wanita hamil naik.

e.       Pituitary Gonadotropin

FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan karena ditekan oleh estrogen dan progesterone plasenta.

f.        Prolactin

Produksinya uterus meningkat,sebagai akibat kenaikan sekresi estrogen. Sekresi air susu sendiri dihambat oleh estrogen di tingkat target organ.

g.      Growth hormone (STH)

Produksinya sangat rendah karena mungkin ditekan oleh HPL.

h.      TSH,ACHT, dan MSH

Hormone-hormon ini tidak banyak dipengaruhi oleh kehamilan.

i.        Titoksin

Kelenjar tyroid mengalami hipertropi dan produksi T4 meningkat.

j.        Aldosterone, Renin dna Angiotensin

Hormone ini naik, yang menyebabkan naiknya volume intravaskuler.

k.      Insulin

Produksi insulin meningkat sebagai akibat estrogen, progesterone dna HPL.

l.        Parathormon

Hormon ini relative tidak dipengaruhi oleh kehamilan.

4.      4.Perubahan fisiologis pada ibu hamil trimester III

Menurut Suryati (2011) terdapat berbagai macam perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis dalam masa kehamilan terutama trimester III, yaitu :

a.       Sistem Reproduksi

1)      Vagina dan Vulva

Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat, dan hipertropi sel otot polos. Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina.

2)      Serviks Uteri

Pada saat mendekati aterm, terjadi penurunan lebih lanjut dari konsentrasi kolagen. Konsentrasinya menurun secara nyata dari keadaan yang relatif dilusi dalam keadaan menyebar ( dispersia ). Proses perbaikan serviks terjadi setelah persalinan sehingga siklus kehamilan yang berikutnya akan berulang.

3)      Uterus

Pada akhir kehamilan uterus akan terus membesar dalam rongga pelvis dan seiring perkembangannya uterus akan menyentuh dinding abdomen , mendorong usus  kesamping dan keatas, terus tumbuh hingga menyentuh hati. Pada saat pertumbuhan uterus akan berotasi kearah kanan, dekstrorotasi ini disebabkan oleh adanya rectosigmoid didaerah kiri pelvis.

4)      Ovarium

Pada trimester ke III korpus luteum sudah tidak berfungsi lagi karena telah digantikan oleh plasenta yang telah terbentuk.

b.      Sistem Payudara

Pada trimester ke III pertumbuhan kelenjar mammae membuat ukuran payudara semakin meningkat. Pada kehamilan 32 minggu warna cairan agak putih seperti air susu sangat encer. Dari kehamilan 32 minggu sampai bayi lahir, cairan yang keluar lebih kental, berwarna kekuningan, dan banyak mengandung lemak. Cairan ini disebut kolostrum.

c.       Sistem Endokrin

Rabu, 24 Agustus 2022

GANGGUAN HAID DAN CARA MENGATASINYA

 




A.    Pengertian

Haid ialah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus di sertai pelepasan endometrium. Lama haid biasanya 3-5 hari, ada 1-2 hari di ikuti darah sedikit sedikit dan  ada yang 7 -8 hari. Pada setiap wanita biasa nya lama haid tetap sesuai siklusnya.jumlah darah yang keluar kurang lebih 16 cc.

            Sindrom pramenstruasi atau di kenal dengan PMS merupakan suatu kondisi medis umum yang terkait dengan siklus menstruasi. PMS jika di biarkan menimbulkan gangguan yang lebih parah atau yang sering di sebut disforia pramenstruasi( prementural dysporic di sorder- PMDD). Gejala yang timbul bisa bermacam-macam, mulai  dari gejala fisik, psikis, dan psikologis. Namun gejala tersebut akan hilang saat menstruasi datang.

            Haid atau menstruasi merupaka masalah yang serius bagi anak wanita dan terkadang bisa menimbulkan kram, bertambah gemuk, sakit kepala, sakit pinggang, pembengkakkan lutut, dan perubahan emosi seperti emosi seperti : perubahan suasana hati , sedih, gelisah dan kecendrungan menangis tanpa sebab jelas. Pada zaman dulu haid atau menstruasi di anggap sebagai kutukan, sehingga tidak mengherankan bila reaksi sosial yang kurang baik akan mewarnai sikap anak wanita itu. Lagi pula mengetahui bahwa anak mengalami gangguan fisik seperti ini  juga membawa akibat buruk pada setiap anak wanita dan memperkuat anggapan bahwa wanita umumnya bernasib buruk.

 Dalam hidup, seorang wanita akan mengalami menstruasi atau haid dimana tidak kurang dari 400 kali terjadi pengelupasan dan regenerasi pada endometriumnya. Darah yang keluar dari menstruasi seluruhnya tidak kurang dari tiga kali dari jumlah total besi yang ada pada orang dewasa.

 

B.     Gangguan Haid dan Siklusnya

Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulai nya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari mulai nya pendarahan dinamakan hari pertama siklus. Saat mulainya haid pertama di namakan menarche dan berhentinya haid dinamakan menopause.

Gangguan haid dapat di golongkan antara lain

1.      Kelainan siklus

2.      Kelainan banyaknya darah dan lamanya pendarahan

3.      Pendarahan di luar haid

4.      Gangguan lainnya

 

C.    Kelainan Siklus Haid

 

1.      Oligomenore

Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya siklus haid lebih dari 35 hari.

 

2.      Amenore

Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya siklus haid lebih dari 90 hari. Amenore adalah keadaan tidak adanya haid haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut turut. Pada umumnya amenore di bedakan menjadi dua yaitu :

 

1). Amenore primer

Dikatakan amenore primer yaitu apabila seorang wanita berumur 18 tahun ke atas tidak pernah haid. Amenore primer pada umumnya mempunyai sebab yang lebih berat dan lebih sulit untuk di ketahui seperti kelainan kogenital dan kelainan genetik.

 

2). Amenore sekunder

adalah penderita pernah mendapat haid tetapi kemudian tidak pernah mendapat haid lagi. Amenore sekunder lebih banyak di sebabkan karena gangguan gizi, gangguan metabolisme, keganasan, penyakit infeksi dan lain lain. Selain itu terdapat juga amenore yang fisiologis yaitu yang terdapat dalam masa sebelum pubertas, masa kehamilan, masa laktasi dan sesudah menopause.

 

3.      Polimenore

Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan lamanya waktu siklus kurang dari 21 hari. Pada poligomenore siklus haid lebih pendek dari biasanya yaitu kurang dari 21 hari. Pendarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa.poligomenore dapat di sebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal, adanya kongesti ovarium karena peradangan, dan endometriosis.

              

D.    Kelainan Banyaknya Darah dan Lamanya Perdarahan

1.      Hipermenorea (menoragia)  

perdarahan menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari). Pada bentuk gangguan seperti ini siklus menstruasi tetap teratur akan tetap jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak. Penyebab terjadinya kemungkinan terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polip endometrium, atau hiper plasia endometrium (perubahan dinding rahim). Diagnosis kelainan dapat ditetapkan pemeriksaan dalam, ultrasonografi (USG) dan pemeriksaan terhadap kerokan (Chandranita, 2009).

2.      Hipomenorea

 perdarahan menstruasi yang lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya. Pada kelainan ini siklus menstruasi tetap teratur sesuai dengan jadwal menstruasi akan tetapi jumlah darah yang dikeluarkan relative sedikit. Penyebabnya kemungkinan gangguan hormonal, kondisi wanita kekurangan gizi, atau wanita dengan penyakit tertentu (Chandranita, 2009).

 

E.     Pendarahan Di luar Haid

Perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 menstruasi  (metroragia). Pendarahan ini disebabkan  oleh  keadaan yang bersifat  hormonal dan  kelainan anatomis. Pada kelainan hormonal terjadi gangguan poros  hipotalamus hipofise, ovarium ( indung  telur ) dan rangsangan  estrogen  dan  progesterone  dengan bentuk pendarahan yang terjadi diluar menstruasi, bentuknya bercak  dan  terus  menerus dan  pendarahan menstruasi  berkepanjangan.  Keadaan ini  dipengaruhi  oleh ketidak seimbangan hormon tubuh  ,yaitu kadar hormon progesterone yang rendah atau hormon estrogen yang tinggi.

 

F.     Gangguan lainya

Dismenorea merupakan rasa sakit akibat menstruasi yang sangat menyiksa karena nyerinya luar biasa menyakitkan. Selama dismenorea, terjadi kontraksi otot rahim akibat peningkatan prostaglandin sehingga menyebabkan vasospasme dari arteriol uterin yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram pada abdomen bagian bawah yang akan merangsang rasa nyeri disaat menstruasi (Robert&David,2004;Nur,2010).

hanya dialami sekitar 25% wanita dan kebanyakan mereka berumur 20 tahunan Dimenorea terdiri dari primer dan sekunder. Lebih dari 50% wanita mengalami dismenorea primer dan 15 % diantaranya mengalami nyeri yang hebat.

 

a.       dismenorea  primer  timbul pada masa remaja yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi pertama dan tidak disebabkan oleh penyakit. Namun dengan bejalannya waktu tepatnya hormon tubuh lebih stabil atau perubahan pada Rahim setelah menikah dan melahirkan gangguan ini akan berkurang (Kasdu,2005).

b.      dismenorea sekunder, gangguan haid disebakan adanya gejala penyakit yang berhubungan dengan kandungan, misalnya endometriosis, infeksi Rahim, kista/polip, tumor sekitar kandungan, kelainan kedudukan Rahim yang dapat menganggu organ dan jaringan disekitarnya. Penyebab dismenorea sekunder lainya adalah kondisi panggul, endometriosis, fibroid, edenomiosis, peradangan tuba falopi, pelengketan abnormal antar organ dalam perut, pemakian kontrasepsi IUD atau tampon. Kondisi demikian (Kasdu,2005).

 

G.    Gangguan Psikologis Menstruasi

Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi psikologis. Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya aktivitas-aktivitasdari wanita yang mengalami gangguan menstruasi tersebut.Gangguan-gangguan psikologi pada saat menstruasi yaitu :

1.      kecemasan atau ketakutan terhadap menstruasi, sehingga menimbulkan fobia terhadap menstruasi. Maksudnya disini jika keregangan dan  kecemasan ini secara terus menerus serta berlebihan serta tidak segera diatasi maka akan menimbulkan fobia pada menstruasi.

2.      Merasa terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi. Wanita akan merasa kebebasannya terbatas akibat datangnya  menstruasi ini misalnya saja  wanita  akan terbatas dalam melaksanakan aktivitasnya  sehari-hari  contohnya  ia  tidak dapat melaksanakan ibadah, aktivitas olahraga dan aktivitas-aktivitas lainnya.

3.      emosi meninggi. Kemurungan, merajuk, ledakan amarah, dan kecendrungan untuk menangis karena hasutan yang sangat kecil sekali pun merupakan ciri  khas spada masa menstruasi. Pada masa ini anak wanita akan merasa khawatir dan mudah marah.

4.      hilangnya kepercayaan diri. anak remaja khususnya yang tadi nya sangat yakin pada diri sendiri, tetapi pada saat menstruasi rasa percaya diri akan berkurang dan akan merasa takut gagal karena daya tahan tubuh atau fisiknya akan menurun. Keluhan yang sering di alami adalah kram atau kejang otot, sakit perut, sakit pinggang, dan pusing.

5.      Merasa gelisah dan gangguan tidur. Pada saat menstruasi seorang wanita akan mengalami gangguan atau masala susah tidur atau insomnia.

 

H.    Cara Mengatasi Gangguan Psikologis  Menstruasi

Cara mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa menstruasi adalah dengan melakukan konsultasi atau konsling pada tenaga kesehatan seperti bidan, dokter dan sebagainya dan menjadikan tenaga kesehatan tersebut sebagai konselor. Peran atau tugas sebagai konselor ini yaitu sebagai berikut:

1.    Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang subur.

2.    Memberi informasi-informasi positif yang berguna yaitu mencptakan kondisi yang rileks karena antara tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan fisiologis.

3.    Memberikan saran untuk mengurangi ketegangan dan rasa nyeri saat proses menstruasi berlangsung, seperti istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan kompres air hangat pada bagian perut.

4.    memberikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.

5.    Memberikan support mental atau dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak merasa takut dalam menghadapi masa menstruasi.

 

 

I.       Kasus :

          Chika 21 tahun belum menikah, bekerja sebagai karyawan Bank BNI, mengaku 3 bulan terakhir setiap mendapat haid selalu merasa nyeri perut, sakit pinggang, dan perasaannya sangat sensitif. Meskipun nyeri perut yang di rasakan chika tidak terlalu hebat, namun dia merasa sangat terganggu dengan menstruasinya dia dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari.

 

 

 

ASUHAN KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI

PADA Nn. R DENGAN KELUHAN SAKIT HAID

 

I.     PENGKAJIAN

 

DATA SUBJEKTIF

1.    Identitas                                

Nama                      : Nn. C                                               

Umur                      : 21 Tahum                                          

Suku/ bangsa          : Jawa/ Indonesia                                 

Agama                    : Islam                                                 

Pendidikan             : Perguruan Tinggi                                               

Pekerjaan                : Karyawan Bank BNI

Alamat                    : Rajabasa

2.    Keluhan utama

merasa nyeri perut, sakit pinggang, dan perasaannya sangat sensitif

3.    Riwayat kesehatan/penyakit sekarang

Nn.C datang tanggal 26-12-2007 pukul 17.00 WIB dengan keluhan nyeri perut pada saat haid, sakit pinggang dan perasaan sangat sensitif. Sakit yang dirasakan pada perut bagian bawah selama 3 bulan terakhir.

4.    Riwayat kesehatan yang lalu

Nn. C mengatakan selalu merasakan keluhan yang sama setiap kali menstruasi

5.    Riwayat kesehatan keluarga

Tidak ada penyakit keturunan seperti jantung, hipertensi, anemia berat,dll.

6.    Riwayat fungsi reproduksi

a.    Riwayat menstruasi

- Menarche                     : 12 tahun

- Siklus                           : 28 hari

- Lamanya                      : ± 7 hari

- Banyaknya                  : 2-3 x ganti pembalut

- Warna/ bau                  : Merah/ Normal

- Dismenorhea               : Ya sejak 3 bulan terakhir

- HPHT                          : 28 November 2007

b.    Kebiasaan seksual

Tidak ada

c.    Riwayat kehamilan , persalinan, dan nifas yang lalu

Tidak ada

d.   Tumor                            : Tidak ada

e.    Infeksi                           : Tidak ada

f.    Gangguan KB               : Tidak ada

g.    Riwayat perkawinan      : Belum menikah

7.    Pola kegiatan sehari-hari

a.    Makan/ Minum                       

Freukensi                       : 3 x sehari

Macam                           : Nasi, lauk-pauk, sayur, kadang buah

Pantangan                      : Tidak ada

Minum                           : ± 2 Liter/ hari

b.    Eliminasi

BAK

Freukensi                       : 4-6 x/ hari

Warna                            : Jernih

Konsistensi                    : Cair

Bau                                : Normal

BAB

Freukensi                       : 1 x/ hari

Warna                            : Kuning

Konsistensi                    : Lembik

Bau                                : Khas

c.    Personal hygiene

Mandi                            : 2 x/ hari

Sikat Gigi                       : 3 x/ hari

Ganti pakaian                 : 2 x/ hari        

d.   Ketergantungan

Alergi                             : Tidak ada

Merokok                        : Tidak ada

Obat-obatan/ alcohol     : Tidak ada

Jamu                              : Tidak ada

e.    Keadaan psikologis, social dan spiritual

Status emosional            : Sangat Sensitif

Status social                   : Baik

Komunikasi dengan keluarga: Baik

Status ekonomi              : Cukup

 

DATA OBJEKTIF

1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum                  : Baik

Kesadaran                          : Composmentis

Keadaan emosional            : Stabil

Tanda-tanda vital

- TD              : 110/60 mmHg

- Nadi            : 84 x/ menit

- Pernafasan  : 22 x/ menit

- Suhu           : 36.5ºC

  BB              : 48 Kg

  TB               : 155 cm

 

2. Pemeriksaan fisik

a. Kepala

Rambut                : Bersih, tidak rontok dan tidak berketombe

Konjungtiva         : Merah muda ( an anemis )

Sclera                   : Putih   ( an ikterik )

Kelopak mata       : Tidak ada oedema

b.  Mulut dan gigi     : Bersih dan tidak ada caries

c.  Leher

Kelenjar tyroid : Tidak ada pembesaran

Kelenjar getah benig     : Tidak ada pembesaran

Vena jungularis : Tidak ada pembesaran

d. Dada

Jantung             : Normal ( lup, dup )

Paru-paru          : Suara jernih( tidak ada wheezing, dan ronchi )

e.  Payudara

Pembesaran                  : Tidak ada

Putting susu                  : Menonjol

Benjolan                       : Tidak ada

Simetris                        : Ya, kanan dan kiri

Nyeri                            : Tidak ada

Pengeluaran                  : Tidak ada

f.        Punggung dan pinggang

- Posisi punggung            : Lordosis

- Nyeri ketuk                  : Tidak ada

g.       Extremitas

Oedema                       : Tidak ada

Kekakuan otot             : Tidak ada

Kemerahan                   : Tidak ada

Varises                         : Tidak ada

h.       Abdomen

Bekas luka operasi                   : Tidak ada

Acites                                       : Tidak ada

Konsistensi                               : Kenyal

Tumor                                      : Tidak ada

Pembesaran lien den limpha      : Tidak ada

Anogenitalia

Vulva dan vagina          : Warna normal

Oedema                       : Tidak ada

Pengeluaran                  : Darah, bau khas

Banyaknya                   : 2-3 x ganti pembalut

Anus                            : Tidak ada hemoroid

Inspekulo                     : Tidak di lakukan

Periksa Dalam              : Tidak di lakukan

 

3.      Pemeriksaan penunjang

a.       Laboratorium

Hb                         : 11 gr%

Protein Urine          : (-)

Glukosa Urine        : (-)

b.      USG                      : Tidak dilakukan

c.       Papsmear               : Tidak dilakukan

d.      Dll                          : Tidak dilakukan

 

II.                IDENTIFIKASI MASALAH, DIAGNOSA DAN KEBUTUHAN

Diagnosa          : Nn. C usia 21 tahun dengan Dismenorhea

Masalah           : Nyeri

Dasar               : Pasien mengeluh nyeri perut, sakit pinggang dan perasaan sensitif

Kebutuhan        : Konseling tentang dismenorhea dan gangguan psikologis

 

III.             ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

TIDAK ADA

IV.              TINDAKAN SEGERA

TIDAK ADA

V.                 PERENCANAAN

1. Anjurkan untuk banyak minum air putih dan makan buah-buahan yang tinggi vitamin.

2. Anjurkan untuk mengompres perut yang terasa nyeri dengan kompres air hangat.

3. Berikan penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang subur.

4. berikan informasi-informasi positif yang berguna yaitu menciptakan kondisi yang rileks karena antara tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan fisiologis.

5. Berikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.

 

VI.              PELAKSANAAN

1.      Menganjurkan untuk banyak minum air putih dan makan buah-buahan yang tinggi vitamin.

2.      Menganjurkan untuk mengompres perut yang terasa nyeri dengan kompres air hangat.

3. Memberi penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau normal

4. Memberikan informasi positif yang berguna yaitu menciptakan kondisi yang rileks karena antara tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan fisiologis.

5. memberikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.

VII.           EVALUASI                          

1. Nn.C sudah mengerti dan akan banyak minum air putih dan makan buah-buahan yang tinggi vitamin.

2. Nn. C sudah mengerti untuk mengompres perut yang terasa nyeri dengan kompres air hangat.

3. klien sudah paham bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau normal

4. klien paham bahwa Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan fisiologis.

5. Nn. C paham mengenai yoga atau rileksasi dan akan melakukan yoga

 

Kesehatan

Gangguan Psikologi Pada Masa Nifas

  BAB I PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Patologi kebidanan adalah salah satu masalah dalam pelayanan kesehatan dan harus dikenali ...