GANGGUAN HAID DAN CARA MENGATASINYA
A. Pengertian
Haid ialah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus
di sertai pelepasan endometrium. Lama haid biasanya 3-5 hari, ada 1-2 hari di
ikuti darah sedikit sedikit dan ada yang 7 -8 hari. Pada setiap wanita
biasa nya lama haid tetap sesuai siklusnya.jumlah darah yang keluar kurang
lebih 16 cc.
Sindrom pramenstruasi atau di kenal dengan PMS merupakan suatu kondisi medis
umum yang terkait dengan siklus menstruasi. PMS jika di biarkan menimbulkan
gangguan yang lebih parah atau yang sering di sebut disforia pramenstruasi(
prementural dysporic di sorder- PMDD). Gejala yang timbul bisa bermacam-macam,
mulai dari gejala fisik, psikis, dan psikologis. Namun gejala tersebut
akan hilang saat menstruasi datang.
Haid atau menstruasi merupaka masalah yang serius bagi anak wanita dan
terkadang bisa menimbulkan kram, bertambah gemuk, sakit kepala, sakit pinggang,
pembengkakkan lutut, dan perubahan emosi seperti emosi seperti : perubahan
suasana hati , sedih, gelisah dan kecendrungan menangis tanpa sebab jelas. Pada
zaman dulu haid atau menstruasi di anggap sebagai kutukan, sehingga tidak
mengherankan bila reaksi sosial yang kurang baik akan mewarnai sikap anak wanita
itu. Lagi pula mengetahui bahwa anak mengalami gangguan fisik seperti ini
juga membawa akibat buruk pada setiap anak wanita dan memperkuat anggapan bahwa
wanita umumnya bernasib buruk.
Dalam
hidup, seorang wanita akan mengalami menstruasi atau haid dimana tidak kurang
dari 400 kali terjadi pengelupasan dan regenerasi pada endometriumnya. Darah
yang keluar dari menstruasi seluruhnya tidak kurang dari tiga kali dari jumlah
total besi yang ada pada orang dewasa.
B. Gangguan Haid dan Siklusnya
Panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulai nya
haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. Hari mulai nya pendarahan
dinamakan hari pertama siklus. Saat mulainya haid pertama di namakan menarche
dan berhentinya haid dinamakan menopause.
Gangguan haid dapat di golongkan antara lain
1. Kelainan
siklus
2. Kelainan
banyaknya darah dan lamanya pendarahan
3. Pendarahan
di luar haid
4. Gangguan
lainnya
C. Kelainan Siklus Haid
1.
Oligomenore
Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan
lamanya siklus haid lebih dari 35 hari.
2.
Amenore
Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan
lamanya siklus haid lebih dari 90 hari. Amenore adalah keadaan tidak adanya
haid haid untuk sedikitnya 3 bulan berturut turut. Pada umumnya amenore di
bedakan menjadi dua yaitu :
1).
Amenore primer
Dikatakan
amenore primer yaitu apabila seorang wanita berumur 18 tahun ke atas tidak
pernah haid. Amenore primer pada umumnya mempunyai sebab yang lebih berat dan
lebih sulit untuk di ketahui seperti kelainan kogenital dan kelainan genetik.
2).
Amenore sekunder
adalah
penderita pernah mendapat haid tetapi kemudian tidak pernah mendapat haid lagi.
Amenore sekunder lebih banyak di sebabkan karena gangguan gizi, gangguan
metabolisme, keganasan, penyakit infeksi dan lain lain. Selain itu terdapat
juga amenore yang fisiologis yaitu yang terdapat dalam masa sebelum pubertas,
masa kehamilan, masa laktasi dan sesudah menopause.
3.
Polimenore
Merupakan suatu kelainan siklus yang di tandai dengan
lamanya waktu siklus kurang dari 21 hari. Pada poligomenore siklus haid lebih
pendek dari biasanya yaitu kurang dari 21 hari. Pendarahan kurang lebih sama
atau lebih banyak dari haid biasa.poligomenore dapat di sebabkan oleh gangguan
hormonal yang mengakibatkan gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa
luteal, adanya kongesti ovarium karena peradangan, dan endometriosis.
D. Kelainan Banyaknya Darah dan Lamanya
Perdarahan
1. Hipermenorea (menoragia)
perdarahan
menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari).
Pada bentuk gangguan seperti ini siklus menstruasi tetap teratur akan tetap
jumlah darah yang dikeluarkan cukup banyak. Penyebab terjadinya kemungkinan
terdapat mioma uteri (pembesaran rahim), polip endometrium, atau hiper plasia
endometrium (perubahan dinding rahim). Diagnosis kelainan dapat ditetapkan
pemeriksaan dalam, ultrasonografi (USG) dan pemeriksaan terhadap kerokan
(Chandranita, 2009).
2. Hipomenorea
perdarahan
menstruasi yang lebih pendek atau lebih kurang dari biasanya. Pada kelainan ini
siklus menstruasi tetap teratur sesuai dengan jadwal menstruasi akan tetapi
jumlah darah yang dikeluarkan relative sedikit. Penyebabnya kemungkinan
gangguan hormonal, kondisi wanita kekurangan gizi, atau wanita dengan penyakit
tertentu (Chandranita, 2009).
E.
Pendarahan
Di luar Haid
Perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 menstruasi
(metroragia). Pendarahan ini disebabkan oleh keadaan yang bersifat
hormonal dan kelainan anatomis. Pada kelainan hormonal terjadi
gangguan poros hipotalamus hipofise, ovarium ( indung telur ) dan
rangsangan estrogen dan progesterone dengan bentuk
pendarahan yang terjadi diluar menstruasi, bentuknya bercak dan
terus menerus dan pendarahan menstruasi berkepanjangan.
Keadaan ini dipengaruhi oleh ketidak seimbangan hormon
tubuh ,yaitu kadar hormon progesterone yang rendah atau hormon
estrogen yang tinggi.
F. Gangguan lainya
Dismenorea
merupakan rasa sakit akibat menstruasi yang sangat menyiksa karena nyerinya
luar biasa menyakitkan. Selama dismenorea, terjadi kontraksi otot rahim akibat
peningkatan prostaglandin sehingga menyebabkan vasospasme dari arteriol uterin
yang menyebabkan terjadinya iskemia dan kram pada abdomen bagian bawah yang
akan merangsang rasa nyeri disaat menstruasi (Robert&David,2004;Nur,2010).
hanya
dialami sekitar 25% wanita dan kebanyakan mereka berumur 20 tahunan Dimenorea terdiri
dari primer dan sekunder. Lebih dari 50% wanita mengalami dismenorea primer dan
15 % diantaranya mengalami nyeri yang hebat.
a.
dismenorea
primer timbul pada masa remaja yaitu sekitar 2-3 tahun setelah menstruasi
pertama dan tidak disebabkan oleh penyakit. Namun dengan bejalannya waktu
tepatnya hormon tubuh lebih stabil atau perubahan pada Rahim setelah menikah
dan melahirkan gangguan ini akan berkurang (Kasdu,2005).
b.
dismenorea sekunder,
gangguan haid disebakan adanya gejala penyakit yang berhubungan dengan
kandungan, misalnya endometriosis, infeksi Rahim, kista/polip, tumor sekitar
kandungan, kelainan kedudukan Rahim yang dapat menganggu organ dan jaringan
disekitarnya. Penyebab dismenorea sekunder lainya adalah kondisi
panggul, endometriosis, fibroid, edenomiosis, peradangan tuba falopi,
pelengketan abnormal antar organ dalam perut, pemakian kontrasepsi IUD atau
tampon. Kondisi demikian (Kasdu,2005).
G. Gangguan Psikologis Menstruasi
Pada masa menstruasi banyak sekali terdapat
gangguan-gangguan baik dari segi fisik maupun dasi segi psikologis.
Gangguan-gangguan menstruasi ini dapat menyebabkan tergangguanya
aktivitas-aktivitasdari wanita yang mengalami gangguan menstruasi
tersebut.Gangguan-gangguan psikologi pada saat menstruasi yaitu :
1.
kecemasan
atau ketakutan terhadap menstruasi, sehingga menimbulkan fobia terhadap
menstruasi. Maksudnya disini jika keregangan dan kecemasan ini secara
terus menerus serta berlebihan serta tidak segera diatasi maka akan menimbulkan
fobia pada menstruasi.
2.
Merasa
terhalangi atau merasa dibatasi kebebasan dirinya oleh datangnya menstruasi.
Wanita akan merasa kebebasannya terbatas akibat datangnya menstruasi ini
misalnya saja wanita akan terbatas dalam melaksanakan aktivitasnya
sehari-hari contohnya ia tidak dapat melaksanakan
ibadah, aktivitas olahraga dan aktivitas-aktivitas lainnya.
3.
emosi
meninggi. Kemurungan, merajuk, ledakan amarah, dan kecendrungan untuk menangis
karena hasutan yang sangat kecil sekali pun merupakan ciri khas spada
masa menstruasi. Pada masa ini anak wanita akan merasa khawatir dan mudah
marah.
4.
hilangnya
kepercayaan diri. anak remaja khususnya yang tadi nya sangat yakin pada diri
sendiri, tetapi pada saat menstruasi rasa percaya diri akan berkurang dan akan
merasa takut gagal karena daya tahan tubuh atau fisiknya akan menurun. Keluhan
yang sering di alami adalah kram atau kejang otot, sakit perut, sakit pinggang,
dan pusing.
5.
Merasa
gelisah dan gangguan tidur. Pada saat menstruasi seorang wanita akan mengalami
gangguan atau masala susah tidur atau insomnia.
H. Cara Mengatasi Gangguan
Psikologis Menstruasi
Cara mengatasi gangguan-gangguan psikologi pada masa
menstruasi adalah dengan melakukan konsultasi atau konsling pada tenaga
kesehatan seperti bidan, dokter dan sebagainya dan menjadikan tenaga kesehatan
tersebut sebagai konselor. Peran atau tugas sebagai konselor ini yaitu sebagai
berikut:
1. Memberi penjelasan kepada klien,
bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau normal yang pasti
akan terjadi dan akan dialami oleh setiap wanita yang subur.
2. Memberi informasi-informasi positif
yang berguna yaitu mencptakan kondisi yang rileks karena antara tubuh dan
pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon
bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan
fisiologis.
3. Memberikan saran untuk mengurangi
ketegangan dan rasa nyeri saat proses menstruasi berlangsung, seperti istirahat
yang cukup, perbanyak minum air putih dan melakukan kompres air hangat pada
bagian perut.
4. memberikan saran agar klien
melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat membantu mengurangi nyeri
sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga mengurangi rasa
tersinggung dan jengkel.
5. Memberikan support mental atau
dukungan pada klien, agar lebih percaya diri dan tidak merasa takut dalam
menghadapi masa menstruasi.
I. Kasus :
Chika
21 tahun belum menikah, bekerja sebagai karyawan Bank BNI, mengaku 3 bulan
terakhir setiap mendapat haid selalu merasa nyeri perut, sakit pinggang, dan
perasaannya sangat sensitif. Meskipun nyeri perut yang di rasakan chika tidak
terlalu hebat, namun dia merasa sangat terganggu dengan menstruasinya dia dalam
melakukan aktivitasnya sehari-hari.
ASUHAN
KEBIDANAN KESEHATAN REPRODUKSI
PADA Nn.
R DENGAN KELUHAN SAKIT HAID
I. PENGKAJIAN
DATA
SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama
: Nn.
C
Umur
: 21
Tahum
Suku/
bangsa : Jawa/
Indonesia
Agama
:
Islam
Pendidikan
: Perguruan
Tinggi
Pekerjaan
: Karyawan Bank BNI
Alamat
: Rajabasa
2. Keluhan utama
merasa nyeri perut, sakit pinggang,
dan perasaannya sangat sensitif
3. Riwayat kesehatan/penyakit sekarang
Nn.C
datang tanggal 26-12-2007 pukul 17.00 WIB dengan keluhan nyeri perut pada saat
haid, sakit pinggang dan perasaan sangat sensitif. Sakit yang dirasakan pada
perut bagian bawah selama 3 bulan terakhir.
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Nn.
C mengatakan selalu merasakan keluhan yang sama setiap kali menstruasi
5. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak
ada penyakit keturunan seperti jantung, hipertensi, anemia berat,dll.
6. Riwayat fungsi reproduksi
a. Riwayat menstruasi
-
Menarche
: 12 tahun
-
Siklus
: 28 hari
-
Lamanya
: ± 7 hari
-
Banyaknya
: 2-3 x ganti pembalut
-
Warna/
bau
: Merah/ Normal
-
Dismenorhea
: Ya sejak 3 bulan terakhir
-
HPHT
: 28 November 2007
b. Kebiasaan seksual
Tidak ada
c. Riwayat kehamilan , persalinan, dan
nifas yang lalu
Tidak ada
d. Tumor
: Tidak ada
e. Infeksi
: Tidak ada
f. Gangguan
KB
: Tidak ada
g. Riwayat
perkawinan : Belum menikah
7. Pola kegiatan sehari-hari
a. Makan/ Minum
Freukensi
: 3 x sehari
Macam
: Nasi, lauk-pauk, sayur, kadang buah
Pantangan
: Tidak ada
Minum
: ± 2 Liter/ hari
b. Eliminasi
BAK
Freukensi
: 4-6 x/ hari
Warna
: Jernih
Konsistensi
: Cair
Bau
: Normal
BAB
Freukensi
: 1 x/ hari
Warna
: Kuning
Konsistensi
: Lembik
Bau
: Khas
c. Personal hygiene
Mandi : 2 x/ hari
Sikat
Gigi
: 3 x/ hari
Ganti pakaian : 2 x/ hari
d. Ketergantungan
Alergi
: Tidak ada
Merokok
: Tidak ada
Obat-obatan/
alcohol : Tidak ada
Jamu
: Tidak ada
e. Keadaan psikologis, social dan
spiritual
Status
emosional :
Sangat Sensitif
Status
social
: Baik
Komunikasi
dengan keluarga: Baik
Status
ekonomi
: Cukup
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan
umum
Keadaan
umum
: Baik
Kesadaran
: Composmentis
Keadaan
emosional :
Stabil
Tanda-tanda
vital
- TD : 110/60 mmHg
- Nadi : 84 x/ menit
- Pernafasan : 22 x/ menit
- Suhu : 36.5ºC
BB :
48 Kg
TB :
155 cm
2. Pemeriksaan
fisik
a.
Kepala
Rambut :
Bersih, tidak rontok dan tidak berketombe
Konjungtiva :
Merah muda ( an anemis )
Sclera :
Putih ( an ikterik )
Kelopak mata :
Tidak ada oedema
b. Mulut
dan gigi : Bersih dan tidak ada caries
c. Leher
Kelenjar
tyroid : Tidak ada pembesaran
Kelenjar
getah benig : Tidak ada pembesaran
Vena
jungularis : Tidak ada pembesaran
d. Dada
Jantung
: Normal (
lup, dup )
Paru-paru
: Suara jernih( tidak ada wheezing, dan ronchi )
e. Payudara
Pembesaran
: Tidak ada
Putting
susu
: Menonjol
Benjolan
: Tidak ada
Simetris
: Ya, kanan dan kiri
Nyeri
: Tidak ada
Pengeluaran
: Tidak ada
f. Punggung dan pinggang
- Posisi
punggung :
Lordosis
-
Nyeri
ketuk
: Tidak ada
g. Extremitas
Oedema
: Tidak ada
Kekakuan
otot : Tidak
ada
Kemerahan
: Tidak ada
Varises
: Tidak ada
h. Abdomen
Bekas
luka operasi
: Tidak ada
Acites
: Tidak ada
Konsistensi
: Kenyal
Tumor
: Tidak ada
Pembesaran
lien den limpha : Tidak ada
Anogenitalia
Vulva
dan vagina : Warna normal
Oedema
: Tidak ada
Pengeluaran
: Darah, bau khas
Banyaknya
: 2-3 x ganti pembalut
Anus
: Tidak ada hemoroid
Inspekulo
: Tidak di lakukan
Periksa
Dalam
: Tidak di lakukan
3. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
Hb
: 11 gr%
Protein
Urine : (-)
Glukosa
Urine : (-)
b. USG
: Tidak dilakukan
c. Papsmear
: Tidak dilakukan
d. Dll
: Tidak dilakukan
II. IDENTIFIKASI MASALAH, DIAGNOSA DAN
KEBUTUHAN
Diagnosa
: Nn. C usia 21 tahun dengan Dismenorhea
Masalah
: Nyeri
Dasar
: Pasien mengeluh nyeri perut, sakit pinggang dan perasaan sensitif
Kebutuhan
: Konseling tentang dismenorhea dan gangguan psikologis
III. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
TIDAK ADA
IV. TINDAKAN SEGERA
TIDAK ADA
V. PERENCANAAN
1. Anjurkan untuk banyak minum air putih
dan makan buah-buahan yang tinggi vitamin.
2. Anjurkan untuk mengompres perut
yang terasa nyeri dengan kompres air hangat.
3. Berikan penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi
merupakan suatu proses fisiologi atau normal yang pasti akan terjadi dan akan
dialami oleh setiap wanita yang subur.
4. berikan informasi-informasi positif yang berguna
yaitu menciptakan kondisi yang rileks karena antara tubuh dan pikiran saling
mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon bekerja dengan
baik dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan fisiologis.
5.
Berikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat
membantu mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga
mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.
VI. PELAKSANAAN
1. Menganjurkan untuk banyak minum air
putih dan makan buah-buahan yang tinggi vitamin.
2. Menganjurkan untuk mengompres perut
yang terasa nyeri dengan kompres air hangat.
3. Memberi
penjelasan kepada klien, bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses
fisiologi atau normal
4. Memberikan
informasi positif yang berguna yaitu menciptakan kondisi yang rileks karena
antara tubuh dan pikiran saling mempengaruhi. Pikiran yang tenang akan membuat
sekresi hormon bekerja dengan baik dan seimbang sehingga mampu mencegah
terjadinya gangguan fisiologis.
5.
memberikan saran agar klien melakukan yoga atau rileksasi. Berlatih yoga dapat
membantu mengurangi nyeri sendi, dan sakit punggungbagian bawah, termasuk juga
mengurangi rasa tersinggung dan jengkel.
VII. EVALUASI
1. Nn.C sudah mengerti dan akan banyak
minum air putih dan makan buah-buahan yang tinggi vitamin.
2. Nn. C sudah mengerti untuk
mengompres perut yang terasa nyeri dengan kompres air hangat.
3. klien
sudah paham bahwa proses menstruasi merupakan suatu proses fisiologi atau
normal
4. klien
paham bahwa Pikiran yang tenang akan membuat sekresi hormon bekerja dengan baik
dan seimbang sehingga mampu mencegah terjadinya gangguan fisiologis.
5.
Nn. C paham mengenai yoga atau rileksasi dan akan melakukan yoga
Komentar
Posting Komentar