Pengertian Kehamilan
1. 1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Dihitung dari fertilisasi hingga lahirnya bayi kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu (10 bulan atau 9 bulan). Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu (minggu ke-0 hingga minggu ke-12), trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga minggu ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga minggu ke-40) (Prawirohardjo, 2014).
2. 2. Tanda-tanda kehamilan
Menurut ( suryati,2011) secara klinis tanda-tanda kehamilan dpaat dibagi dalam tiga kategori besar yaitu :
a. Tanda tidak pasti hamil
1) Amenorhea (terlambat datang bulan)
Kehamilan menyebabkan dinding dalam uterus (endometrium) tidak dilepaskan sehingga amenorhea atau tidak datang haid dianggap sebagai tand a kehamilan. Namun, hal ini tidak dapat dianggap sebagai tanda pasti kehamilan karena amenorrhea dapat juga terjadi pada beberapa penyakit kronik, tumor-hipofise, perubahan faktor-faktor lingkungan, malnutrisi dan yang paling sering gangguan emosional terutama pada mereka yang tidak ingin hamil atau malahan mereka yang ingin sekali hamil (dikenal dengan pseudocyesis atau hamil semu).
2) Mual dan muntah
Merupakan gejala umum mulai dari rasa tidak enak sampai muntah yang berkepanjangan dalam kedokteran sering dikenal morning sickness karena munculnya sering kali pagi hari. Mual dan muntah diperberat oleh makanan yang baunya menusuk dan juga oleh emosi penderita yang tidak stabil. Untuk mengatasinya penderita perlu diberi makanan-makanan yang ringan, mudah dicerna dan jangan lupa menerangkan bahwa keadaan ini masih dalam batas normal orang hamil. Bila berlebihan dapat pula diberikan obat-obatan anti muntah.
3) Mastodinia
Adalah rasa kencang dan sakit pada payudara disebabkan payudara membesar. Faskularisasi bertambah asinus dan ductus berpoliferasi karena pengaruh estrogen dan progesterone.
4) Quickening
Adalah persepsi gerakan janin pertama biasanya disadari oleh wanita pada kehamilan 18-20 minggu.
5) Gangguan kencing
Frekuensi kencing bertambah dan sering kencing malam, disebabkan karena desakan uterus yang membesar dan tarikan oleh uterus ke cranial.
6) Konstipasi
Konstipasi ini terjai karena efek relaksasi progestron atau dapat juga karena perubahan pola makan.
7) Perubahan warna kulit
Perubahan ini antara lain cloasma yakni warna kulit yang kehitaman pada dahi, punggung hidung dan kulit daerah tulang pipi, terutama pada wanita dengan warna kulit gelap.
8) Perubahan payudara
Pembesaran payudara sering dikaitkan dengan terjadinya kehamilan, tetapi hal ini bukan merupakan petunjuk pasti karena kondisi serupa dapat terjadi pada pengguna kontrasepsi hormonal, penderita tumor otak atau ovarium, pengguna rutin obat penenang, dan hamil semu (pseudocyesis).
9) Mengidam (ingin makanan khusus)
Ibu hamil sering meminta makanan atau minuman tertentu, terutama pada trimester pertama.
b. Tanda-tanda kemungkinan kehamilan (Dugaan Kehamilan)
1. Perubahan pada uterus
Uterus mengalami perubahan pada ukuran, bentuk dan konsistensi. Uterus berubah menjadi lunak bentuknya globular.
2. Tanda piskacek’s
Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran tertentu.
3. Suhu basal
Suhu basal yang sesudah ovulasi tetap tinggi terus antara 37,2 – 37,80 C adalah salah satu tanda akan adanya kehamilan. Gejala ini sering dipakai dalam pemeriksaan kemandulan.
4. Perubahan-perubahan pada serviks
Pada perubahan ini terdapat tanda hegar ( berupa pelunakan pada daerah itsmus uteri, sehingga daerah tersebut pada penekanan mempunyai kesan lebih tipis dan uterus mudah difleksikan), dan tanda chadwick ( yaitu adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan).
5. Pembesaran abdomen
Pada saat itu uterus telah keluar dari rongga pelvis dan menjadi organ rongga perut.
6. Pemeriksaan test biologis kehamilan
Pada pemeriksaan ini hasilnya positif, dimana kemungkinan positif palsu.
c. Tanda pasti kehamilan
1. Denyut jantung janin (DJJ)
Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-18. Dengan stetoskop ultrasonic (Doppler), DJJ dapat di dengarkan lebih awal lagi, sekitar minggu ke 12.
2. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin juga bermula pada usia kehamilan mencapai 12 minggu, tetapi baru dapat dirasakan oleh ibu pada usia kehamilan 16-20 minggu karena usia tersebut, ibu hamil dapat merasakan gerakan halus hingga tendangan kaki bayi diusia kehamilan 16-18 minggu.
3. Kerangka Janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan menggunakan foto rontgen maupun USG.
3. 3. Hormon-hormon kehamilan
Menurut Saryono (2010) hormone adalah zak kimia (biasa disebut bahan kimia pembawa pesan) yang secara langsung dikeluarkan ke dalam aliran darah oleh kelenjar-kelenjar, dan pada kehamilan hormon membawa berbagai perubahan, terpusat pada berbagai bagian tubuh wanita. Hormon yang paling berkaitan dengan kehamilan adalah:
a. Estrogen
Produksi estrogen plasenta terus naik selama kehamilan dan pada akhir kehamilan kadarnya kira-kira 100 kali sebelum hamil.
b. Progesterone
Produksi produksi progesteron bahkan lebih banyak dibandingkan estrogen, pada akhir kehamilan produksinya kira-kira 250 mg/hari.
c. Human chorionic gonadotropin (HCG)
Puncak sekresinya terjadi kurang lebih 60 hari setelah konsepsi, fungsinya adalah untuk mempertahankan korpus luteum.
d. Human Plasenta Lactogen (HPL)
Hormone ini diproduksi terus naik dan pada saat aterm mencapai 2 gram/hari. Ia bersifat dabetogenik, sehingga kebutuhan insulin wanita hamil naik.
e. Pituitary Gonadotropin
FSH dan LH berada dalam keadaan sangat rendah selama kehamilan karena ditekan oleh estrogen dan progesterone plasenta.
f. Prolactin
Produksinya uterus meningkat,sebagai akibat kenaikan sekresi estrogen. Sekresi air susu sendiri dihambat oleh estrogen di tingkat target organ.
g. Growth hormone (STH)
Produksinya sangat rendah karena mungkin ditekan oleh HPL.
h. TSH,ACHT, dan MSH
Hormone-hormon ini tidak banyak dipengaruhi oleh kehamilan.
i. Titoksin
Kelenjar tyroid mengalami hipertropi dan produksi T4 meningkat.
j. Aldosterone, Renin dna Angiotensin
Hormone ini naik, yang menyebabkan naiknya volume intravaskuler.
k. Insulin
Produksi insulin meningkat sebagai akibat estrogen, progesterone dna HPL.
l. Parathormon
Hormon ini relative tidak dipengaruhi oleh kehamilan.
4. 4.Perubahan fisiologis pada ibu hamil trimester III
Menurut Suryati (2011) terdapat berbagai macam perubahan anatomi dan adaptasi fisiologis dalam masa kehamilan terutama trimester III, yaitu :
a. Sistem Reproduksi
1) Vagina dan Vulva
Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat, dan hipertropi sel otot polos. Perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina.
2) Serviks Uteri
Pada saat mendekati aterm, terjadi penurunan lebih lanjut dari konsentrasi kolagen. Konsentrasinya menurun secara nyata dari keadaan yang relatif dilusi dalam keadaan menyebar ( dispersia ). Proses perbaikan serviks terjadi setelah persalinan sehingga siklus kehamilan yang berikutnya akan berulang.
3) Uterus
Pada akhir kehamilan uterus akan terus membesar dalam rongga pelvis dan seiring perkembangannya uterus akan menyentuh dinding abdomen , mendorong usus kesamping dan keatas, terus tumbuh hingga menyentuh hati. Pada saat pertumbuhan uterus akan berotasi kearah kanan, dekstrorotasi ini disebabkan oleh adanya rectosigmoid didaerah kiri pelvis.
4) Ovarium
Pada trimester ke III korpus luteum sudah tidak berfungsi lagi karena telah digantikan oleh plasenta yang telah terbentuk.
b. Sistem Payudara
Pada trimester ke III pertumbuhan kelenjar mammae membuat ukuran payudara semakin meningkat. Pada kehamilan 32 minggu warna cairan agak putih seperti air susu sangat encer. Dari kehamilan 32 minggu sampai bayi lahir, cairan yang keluar lebih kental, berwarna kekuningan, dan banyak mengandung lemak. Cairan ini disebut kolostrum.
c. Sistem Endokrin
Komentar
Posting Komentar