Laporan PWS KIA

 

LAPORAN PWS KIA

(CAKUPAN KF3)


Mata kuliah : Asuhan Kebidanan Komunitas

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Kelas B 13.1

1.      Nur hidayah                             ( 18150102 )

2.      Chlara Melanie Triandari       ( 18150096 )

3.      Okvani Karin                           ( 18150088 )

4.      Junita Dewi Sartika U             ( 18150086 )

 

Universitas Respati Yogyakarta

Fakultas Ilmu Kesehatan

Program Studi D-III Kebidanan

Tahun 2018/2019


Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Siliwangi yang berada di Provinsi Jawa Barat adalah 47.500 penduduk. Wilayah kerja Puskesmas Siliwangi terdiri dari 3 desa, yaitu :

1.      Desa Banjar Arum dengan jumlah penduduk 14.000

2.      Desa Banjar Wangi dengan jumlah penduduk 17.000

3.      Desa Banjar Jaya dengan jumlah penduduk 16.500

 

CBR ( Angka Kelahiran Kasar) = 18/1000 = 0,018

Target KF3 = 90%.

Pembahasan :

Rumus :  

1,05 x  CBR  X  Jumlah penduduk

Sasaran Ibu Nifas KF3

 

 

 

1.      Sasaran ibu nifas Puskesmas Siliwangi=  1,05 x (18/1000) X 47.500 = 897,75

2.      Sasaran ibu nifas Desa Banjar Arum = 1,05 x (18/1000) x 14.000 = 264,6

3.      Sasaran ibu nifas Desa Banjar Wangi = 1,05 x (18/1000) x 17.000 = 321,3

4.      Sasaran ibu nifas Desa Banjar Jaya = 1,05 x (18/1000) x 16.500 = 311,85

 

Target KF3 = 90

Target KF3/12 bulan

Rumus Target Cakupan perbulan :

 

Target Cakupan perbulan = 90/12 = 7,5

Rumus  % =   (n / Sasaran x 100%)

% Kumulatif = (jumlah % bulan ini + jumlah % bulan lalu)


 

Desa Banjar Arum                                                                  Sasaran = 265

KF3

n

%

%kumulatif

Januari

20

(20/265)x100 = 7,55

7,55

Februari

21

(21/265)x100 = 7,92

(7,55+7,92) = 15,47

Maret

18

(18/265)x100 = 6,79

(15,47+6,79) = 22,26

April

17

(17/265)x100 = 6,42

(22,26+6,42) = 28,68

Mei

20

(20/265)x100 = 7,55

(28,68+7,55) = 36,23

Juni

18

(18/265)x100 = 6,79

(36,23+6,79) = 43,02

Juli

19

(19/265)x100 = 7,17

(43,02+7,17) = 50,19

Agustus

20

(20/265)x100 = 7,55

(50,19+7,55) = 57,74

September

17

(17/265)x100 = 6,42

(57,74+6,42) = 64,15

Oktober

17

(17/265)x100 = 6,42

(64,15+6,42) = 70,57

 

 

Desa Banjar Wangi                                                                  Sasaran = 321

 

KF3

n

%

%kumulatif

Januari

20

(20/321)x100 = 6,23

6,23

Februari

24

(24/321)x100 = 7,48

(6,23+7,48) = 13,71

Maret

19

(19/321)x100 = 5,92

(13,71+5,92) = 19,63

April

24

(24/321)x100 = 7,48

(19,63+7,48) = 27,10

Mei

22

(22/321)x100 = 6,85

(27,10+6,85) = 33,96

Juni

18

(18/321)x100 = 5,61

(33,96+5,61) = 39,56

Juli

25

(25/321)x100 = 7,79

(39,56+7,79) = 47,35

Agustus

23

(23/321)x100 = 7,17

(47,35+7,17) = 54,52

September

22

(22/321)x100 = 6,85

(54,52+6,85) = 61,37

Oktober

18

(18/321)x100 = 5,61

(61,37+5,61) = 66,98


Desa Banjar Jaya                                                                     Sasaran = 312

KF3

n

%

%kumulatif

Januari

23

(23/312)x100 = 7,37

7,37

Februari

17

(17/312)x100 = 5,45

(7,37+5,45) = 12,82

Maret

24

(24/312)x100 = 7,69

(12,82+7,69) = 20,51

April

18

(18/312)x100 = 5,77

(20,51+5,77) = 26,28

Mei

22

(22/312)x100 = 7,05

(26,28+7,05) = 33,33

Juni

24

(24/312)x100 = 7,69

(33,33+7,69) = 41,03

Juli

23

(23/312)x100 = 7,37

(41,03+7,37) = 48,40

Agustus

18

(18/312)x100 = 5,77

(48,40+5,77) = 54,17

September

22

(22/312)x100 = 7,05

(54,17+7,05) = 61,22

Oktober

24

(24/312)x100 = 7,69

(61,22+7,69) = 68,91

 

Puskesmas Siliwangi                                                              Sasaran = 898

KF3

n

%

%kumulatif

Januari

63

(63/898)x100 = 7,02

7,02

Februari

62

(62/898)x100 = 6,90

(7,02+6,90) = 13,92

Maret

61

(61/898)x100 = 6,79

(13,92+6,79) = 20,71

April

59

(59/898)x100 = 6,57

(20,71+6,57) = 27,28

Mei

64

(64/898)x100 = 7,13

(27,28+7,13) = 34,41

Juni

60

(60/898)x100 = 6,68

(34,41+6,68) = 41,09

Juli

67

(67/898)x100 = 7,46

(41,09+7,46) = 48,55

Agustus

61

(61/898)x100 = 6,79

(48,55+6,79) = 55,35

September

61

(61/898)x100 = 6,79

(55,35+6,79) = 62,14

Oktober

59

(59/898)x100 = 6,57

(62,14+6,57) = 68,71


 

Grafik PWS KIA

 


Analisis Sederhana

Desa/Kelurahan

Cakupan Terhadap Target

Terhadap Cakupan Bulan Lalu

Status Desa/Kelurahan

Diatas

Dibawah

Naik

turun

Tetap

Desa Banjar Arum

 

P

 

 

P

Jelek

Desa Banjar Jaya

 

P

P

 

 

Cukup

Desa Banjar Wangi

 

P

 

P

 

Jelek

Puskesmas Siliwangi

 

P

 

P

 

Jelek

 

Rencana Tindak Lanjut :

1.      Bagi desa/kelurahan yang berstatus baik atau cukup (Desa Banjar Jaya) , pola penyelenggaraan pelayanan KIA perlu dilanjutkan, dengan beberapa penyesuaian tertentu sesuai kebutuhan antara lain perbaikan mutu pelayanan.

2.      Bagi desa/kelurahan berstatus kurang dan terutama yang berstatus jelek (Desa Banjar Arum, Desa Banjar Wangi, dan Puskesmas Siliwangi) perlu prioritas intervensi sesuai dengan permasalahan.

3.      Intervensi yang bersifat teknis (termasuk segi penyediaan logistik) harus dibicarakan dalam pertemuan minilokakarya puskesmas dan/atau rapat dinas kesehatan kabupaten/kota (untuk mendapat bantuan dari kabupaten/kota).

4.      Intervensi yang bersifat non-teknis (untuk motivasi, penggerakan sasaran, dan mobilisasi sumber daya di masyarakat) harus dibicarakan pada rapat koordinasi kecamatan dan/atau rapat dinas kesehatan kabupaten/kota (untuk mendapat bantuan dari kabupaten/kota).

 

Untuk rencana tindak lanjut tingkat bidan di desa Setelah menganalisa data yang didapatkan di wilayah kerjanya, setiap bulan bidan di desa membuat perencanaan berdasarkan hasil analisanya masing-masing.

1.      Bekerja sama dengan kader dan tokoh masyarakat untuk mencari ibu KF3 yang belum di periksa secara lengkap.

2.      Mengkaji dan menindaklanjuti keadaan dari ibu-ibu yang tidak KF3.

Misalnya : penyebab ibu tidak mengikuti KF3 di karenakan faskes terlalu jauh, ibu tidak mau kunjungan, dll. Tindak lanjut yg tepat adalah menambah fasilitas pelayanan kesehatan didaerah tersebut, petugas kesehatan melakukan kunjungan rumah, atau mengarahkan keluarga untuk memberikan dukungan kepada ibu agar mau melakukan kunjungan KF3.

 

Kepala Puskesmas dan bidan koordinator harus mampu melihat masalah dan membuat perencanaan tindak lanjut berdasarkan masalah yang ada.

1.      Perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan PWS-KIA (validasi data).

2.      Mengusahakan agar setiap KF3 dibawa ke Puskesmas/Poskesdes/PMB

3.      Kunjungan oleh bidan/dokter pada setiap bufas.

4.      Berkoordinasi dengan tokoh masyarakat agar tiap bufas ditolong nakes.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh proposal usaha nature mom and baby care

Gangguan Psikologi Pada Masa Nifas