KESEHATAN IBU HAMIL

 

KESEHATAN IBU HAMIL

PERSIAPAN CALON IBU


Merencanakan Kehamilan

Bagi pasangan suami istri yang merencanakan kehamilan, mereka perlu mempertimbangkan beberapa hal secara matang, antara lain :

  •  Kualitas hubungan suami-istri

 Kestabilan dan keharmonisan rumah tangga perlu di pertimbangkan karena akan sangat       berpengaruh terhadap kesiapan mereka untuk menyambut kehadiran buah hati.

  • Faktor Usia

   Risiko terjadinya sindrom down ( keterbelakangan mental) pada anak akan lebih besar pada ibu hamil     yang berusia cukup lanjut.

  • Kesiapan mental, khususnya untuk merawat dan mengasuh anak
  • Status finansial

    Penghasilan yang stabil sangat diperlukan karena persiapan untuk menyambut kehadiran buah hati        juga memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sejak hamil, seorang ibu perlu biaya untuk setidaknya          membeli pakaian-pakaian hamil dan biaya untuk memeriksakan kehamilan. Juga proses persalinan         dan perawatan anak.

  •  Kesehatan fisik

    Kondisi kesehatan suami dan istri sejak empat bulan pertama sebelum terjadinya kehamilan berperan     penting dalam menentukan kesehatan si calon anak.

  • Perubahan gaya hidup

    Gaya hidup seorang perempuan akan mengalami perubahan secara drastis ketika hamil, ia mungkin         juga mengalami mual-mual dan rasa lelah yang cukup berat.

 


Pemeriksaan Ante Natal

Pemeriksaan rutin, meliputi :

  • Berat badan
  • Tekanan darah
  • Kadar hemoglobin
  • Kadar gula darah puasa
  • Tes urin untuk mendeteksi ada tidaknya infeksi
  • Kadar kolesterol darah
  • Skrining TORCH (Toksoplasma, rubella/campak jerman, sitomegalovirus, dan herpes simpleks)
h            




Pemeriksaan penunjang :

1.       USG (ULTRASONOGRAFI)

Beberapa manfaat dari pemeriksaan ultrasonografi pada kehamilan yaitu :

-          Menentukan usia janin ( fetus) terutama jika hari pertama menstruasi terakhir tidak di ketahui

-          Menentukan penyebab dari perdarahan atau spotting ( perdarahan bercak)yang terjadi di awal kehamilan

-          Mengevaluasi kondisi janin, terutama jika pembesaran uterus ( Rahim) tidak sesuai dengan usia kehamilan.

-          Mendeteksi kelainan atau cacat pada janin

-          Mengetahui kehamilan ganda atau gamelli

-          Menilai letak janin, apakah normal, letak lintang atau sungsang

-          Mendeteksi jenis kelamin janin




2.       Amniosentesis

Merupakan pemeriksaan diagnosis prenatal yang cukup penting. Pada pemeriksaan ini, cairan amnion diambil melalui jarum khusus dan di periksa sel-sel nya untuk mendeteksi ada tidaknya kelainan genetic, infeksi dan maturitas janin.

Amniosentesis sebaiknya dilakukan pada kehamilan sekitar 16 minggu atau sesudahnya, untuk mengurangi resiko terjadinya abortus. Biasanya pemeriksaan ini di anjurkan untuk ibu hamil yang berusia 35 Tahun keatas, pernah melahirkan anak dengan kelainan kromosom, atau memiliki kelainan atau resiko kelainan genetik yang diturunkan.

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh proposal usaha nature mom and baby care

Gangguan Psikologi Pada Masa Nifas